RSS

Mencapai Indonesia Sehat 2010 melalui peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak


Untuk mencapai Indonesia sehat 2010 tantangan yang dihadapi Bangsa Indonesia cukup berat, salah satunya adalah dalam masalah kesehatan khususnya angka kematian bagi ibu dan bayi. Oleh karenanya, pemerintah memberikan prioritas utama dalam akselerasi penurunan angka kematian ibu dan bayi, selain itu juga merupakan program dalam MDG. Target yang akan dicapai untuk angka kematian ibu tahun 2015 adalah 125 per 100.000 kelahiran hidup, sedang angka kematian bayi adalah 23 per 1000 kelahiran hidup.
Walaupun angka kelahiran pada perempuan berusia di bawah 20 tahun menurun, jumlah kelahiran pada remaja meningkat karena pertumbuhan populasi remaja. Diperkirakan bahwa 40% dari semua anak perempuan berusia 14 tahun yang hidup akan hamil paling tidak sekali saat mereka berumur 20 tahun.  Selain itu, sebagian besar mereka masih belum memiliki akses untuk mendapatkan pendidikan seksual atau kesehatan reproduksi serta pelayanan yang dibutuhkan.
Karena reproduksi yang sehat harus diikuti dengan sosialisasi pendidikan kesehatan sejak dini. Terutama bagi orang tua juga harus memahami tentang kesehatan bagi keluarganya. Bila pengetahuan mengenai KB dan metode kontrasepsi meningkat pada pasangan usia subur yang sudah menikah, tidak ada bukti yang menyatakan hal serupa terjadi pada populasi remaja.
WHO memperkirakan kesehatan reproduksi yang buruk berjumlah 33% dari jumlah total beban penyakit pada wanita dibandingkan dengan 12,3% pada pria pada usia yang sama. Setiap tahunnya sekitar 4.500.000 wanita melahirkan di Indonesia dan sekitar 15.000 mengalami komplikasi yang menyebabkan kematian. Jumlah kematian bayi dapat diperkirakan sekitar 120.000. Dari riset yang berbeda-beda dilaporkan bahwa kurang gizi dan anemia, fertilitas dan kehamilan remaja dengan risiko-risiko yang berhubungan, meningkatnya insiden penyakit yang menular melalui hubungan seks dan HIV/AIDS, malaria dalam kehamilan dan komplikasi aborsi adalah isu-isu yang patut dipelajari lebih lanjut untuk lebih dimengerti implikasinya dan kontribusinya terhadap tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia.
Faktor penyebab dari tingginya kematian ibu, bayi dan anak ini tidak lain disebabkan karena belum memadainya pelayanan kesehatan masyarakat dan keadaan gizi, diluar faktor pencetus lainnya yang memperkuat masalah ini seperti kemiskinan dan tingkat pendidikan. Akibat yang terlihat dari kemiskinan adalah masih dijumpai hampir 50% rumah tangga mengkonsumsi makanan kurang dari 70% terhadap angka kecukupan gizi yang dianjurkan (2200 Kkal/kapita/hari; 48 gram protein/kapita/hari).
Di Kabupaten Sidoarjo, Angka Kematian Ibu (AKI) saat melahirkan cukup tinggi, bahkan nomor dua. Selama Tahun 2008, tingkat kematian ibu saat melahirkan sebanyak 112 per seratus ribu. Artinya dari 100 ribu ibu yang melahirkan 112 orang meninggal dunia. Selain kematian ibu saat melahirkan, Angka Kematian Bayi (AKB) di Sidoarjo tergolong tinggi. Untuk angka kematian ibu melahirkan di Jawa Timur dari data yang masuk di Dinkes Pemprov Jatim sebanyak 83 orang dari 160 ribu ibu yang melahirkan. Jember merupakan daerah yang tingkat kematian ibu melahirkan tertinggi di Jatim.
Tingginya resiko tingkat kematian ibu dan bayi saat melahirkan dipengaruhi oleh faktor tertentu di antaranya pola kehidupan yang kurang sehat dan pola pemeliharaan bayi saat lahir. Untuk menurunkan kematian ibu dan anak diperlukan perubahan perilaku hidup yang sehat.
Perilaku masyarakat untuk hidup sehat dan peningkatan mutu lingkungan sangat berpengaruh terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Selain itu, masalah kesehatan dan gizi merupakan masalah nasional yang tidak dapat terlepas dari berbagai kebijakan dari sektor lain.  Dengan demikian, keterlibatan masyarakat menjadi penting karena memang kemandirian yang ada pada diri masing-masing orang, keluarga dan masyarakat pada umumnya akan menunjang keberhasilan pembangunan kemanusiaan manusia yang paripurna.
Kesehatan mental dengan tekun beragama juga harus diiringi dengan usaha untuk untuk menjaga kesehatanperlu beberapa solusi permanen dan berkelanjutan bagi masyarakat terutama untuk menjaga kesehatan. Salah satunya ialah orientasi program dan subjek pelaku dalam menangani program tersebut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS